Revolusi Industri 4.0 dan pandemi COVID-19 yang baru saja berlalu mengubah lansekap pendidikan dan pekerjaan di berbagai belahan dunia. Namun, meski tuntutan lingkungan mas kini bersifat tidak stabil (volatile), tidak pasti (uncertain), Kompleks (Complex), dan memiliki beragam makna (ambiguous), Karakter kebangsaan yang menjadi ciri khas setiap yang menjadi ciri era disrupsi antara lain
1) penghematan biaya melalui proses bisnis yang lebih sederhana;
2) kualitas produk yang lebih baik;
3) disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau mengubah pasar yang tadinya ekslusif menjadi inklusif;
4) produk/layanan dari gangguan harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh pengguna. Misalnya saja layanan taksi online atau perbankan online termasuk financial technology, semua kini tersedia dalam genggaman kita, di smartphone kita;
5) gangguan membuat segala sesuatu menjadi pintar. Semuanya lebih cerdas, hemat waktu, dan lebih akurat. Pendidikan tinggi sebagai salah satu pilar pendidikan berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia dengan karakter kebangsaan yang siap terjun dalam dunia kerja di era disruptif. Kehadiran pendidikan tinggi melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dapat menyasar langsung berbagai permasalahan yang mungkin timbul akibat perubahan tuntutan lingkungan yang terjadi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami melalui seminar ICRCS ingin mengajak para akademisi untuk mempresentasikan ide dan temuan baru dalam penguatan karakter kebangsaan kepada generasi muda yang akan meneruskan estafet pembangunan negara di era disruptif, agar dapat meningkatkan perekonomian secara berkelanjutan terutama dalam bidang-bidang kajian yang sangat terdampak pasca covid dan revolusi industri 4.0 antara lain: Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran,Manajemen Keuangan ,Manajemen Produksi,Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, Kewirusahaan, Manajemen Perubahan, Humaniora dan Pengabdian Masyarakat.